Oops! It appears that you have disabled your Javascript. In order for you to see this page as it is meant to appear, we ask that you please re-enable your Javascript!

Batik Megamendung, Batik Kebanggaan Khas Cirebon

Sebagai salah satu daya tarik wisata Cirebon, popularitas batik megamendung tak pernah redup di mata masyarakat Indonesia maupun internasional. Batik megamendung memiliki keistimewaan tersendiri yang membedakannya dari batik khas daerah lain di Indonesia. Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai batik megamendung khas Cirebon yang kian populer berikut ini.
Filosofi Batik Megamendung
Masyarakat Indonesia jaman dahulu memang penuh dengan filosofi positif, salah satunya diturunkan melalui motif batik megamendung. Ada pesan yang mendalam di dalam pola maupun warna batik ini. Filosofi ini terus diturunkan hingga saat ini tanpa putus.
Menurut salah satu maestro batik megamendung di Cirebon, motif yang ada pada batik tersebut harus terdiri dari tujuh gradasi warna. Sesuai namanya yang berarti langit yang akan turun hujan, tujuh gradasi warna batik megamendung tersebut sesuai dengan tujuh lapisan yang ada di langit. Dalam filosofi batik megamendung, kata “mendung“ diartikan sebagai kesabaran. Jadi, sebagai manusia, hendaknya kita tidak mudah marah, melainkan harus panjang sabar.
Hal ini senada dengan proses pembuatan batik megamendung yang butuh kesabaran ekstra. Semakin baik hasil batik yang dihasilkan oleh seseorang, itu berarti orang tersebut juga telaten dan sabar. Harapannya, pengguna batik tersebut juga diharapkan jadi pribadi yang sabar sebab memakai motif megamendung sejatinya harus mampu  mendinginkan suasana.
Bentuk awan mendung pada motif batik megamendung pun tidak boleh sembarangan. Arahnya harus mendatar, tidak boleh vertikal. Harus mendatar karena fungsi awan mendung tersebut adalah melindungi dari cahaya matahari yang panas. Oleh karena itu, esensi Megamendung harus mampu mendinginkan atau mengayomi mereka yang ada di bawah.
Keberadaan batik megamendung saat ini sudah sangat dalam merasuki kultur pop masyarakat Indonesia. Motifnya tak hanya sebagai kain batik saja, tapi juga untuk berbagai hal lainnya. Bahkan tak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia internasional!
 
Batik Megamendung dalam Kultur Pop Indonesia
Banyak sekali baju non-batik yang menggunakan motif megamendung sebagai daya tariknya. Kaos dengan pola megamendung juga banyak ditemukan secara online maupun offline. Desainer Albert Yanuar membuat gaun berpotongan kerah cheongsam khas Cina dengan menggunakan motif batik megamendung. Tak hanya pakaian saja, Anda pun bisa menemukan motif megamendung pada sepatu, tas, dan banyak benda lainnya. Hal ini membuktikan bahwa motif megamendung menginspirasi banyak orang dan sangat menarik sehingga berpotensi secara ekonomis.
 
Batik Megamendung dalam Kultur Pop Internasional
Di luar negeri, popularitas motif megamendung pun tak kalah sangar. Ada sebuah buku terbitan luar negeri karya Pepin van Roojen yang menggunakan motif megamendung sebagai covernya. Tak sedikit artis luar negeri yang menggunakan batik bermotif mega mendung di acara-acara formal maupun non-formal. Bahkan banyak yang mengatakan kalau motif gambar awan pada jubah di film anime Naruto yang terkenal itu adalah motif awan di batik megamendung. Semua itu menyiratkan bahwa motif megamendung sudah tak asing lagi di dunia internasional.
Sepak terjang batik megamendung telah membuktikan bahwa bukan hanya objek wisata kota Cirebon saja yang dicari oleh wisatawan, tapi juga karya budaya masyarakatnya yang membuat orang mengaguminya.
sounce : https://www.batiqa.com ›